Touring YZF-R15: Banda Aceh Ke Meulaboh, Seperti Di Sirkuit Terbesar

Raungan mesin menderu keluar dari moncong knalpot motor Yamaha YZF-R15 yang berbaris di depan gerbang utama Museum Tsunami di Banda Aceh. Bangunan megah itu menyimpan sejuta kisah pilu di akhir tahun 2004 yang membuat mata dunia tertuju ke bagian barat Indonesia saat Tsunami meluluh lantakkan kota di ujung Banda itu.

Dari sanalah perjalanan Touring Perdana YZF-R15 Jelajah Sumatera dimulai. 20 perserta touring yang terdiri dari para pewarta dan anggota Yamaha Riders Federation Indonesia [YRFI] bersiap menempuh perjalanan panjang dengan YZF-R15 menuju Meulaboh. Jaket, helm, sarung tangan dan protector jadi perlengkapan wajib para peserta touring.

Bendera start dikibarkan, taburan konfeti mengiringi rombongan yang perlahan meninggalkan Museum Tsunami menuju Meulaboh. Ruas jalan Banda Aceh menuju Meulaboh pernah terputus akibat gempa dan tsunami. Dengan dana sekira Rp 2.9 triliun, jalur sepanjang 245 km itu kembali dibangun dan rampung pada tahun 2012. Kini jalan itu kembali membentang sempurna, memacu tumbuhnya ekonomi masyarakat Aceh.

Putaran mesin YZF-R15 semakin tinggi. Posisi gir terus naik dan angka di speedo meter digital terus meninggi. Motor sport 150cc full fairing terbaru milik Yamaha itu terus melesat membelah angin.

Saya coba membayangkan peristiwa pahit itu di sepanjang perjalanan dari Banda Aceh menuju Meulaboh. Terlintas gambar-gambar musibah yang pernah ditayangkan stasiun tv swasta Indonesia. Tapi hanya sekilas, selebihnya saya melihat bahwa ada “surga” di sepanjang jalan yang saya lalui. Jalur Poros Banda Aceh menuju Meulaboh yang terbentang dari Banda Aceh – Loh’nga – Aceh Jaya – Calang – Teunom membuat saya terpana.

Aspal mulus yang belum pernah saya temui sebelumnya membuat saya lupa diri. Jalan mengular di sepanjang Pantai Barat Aceh itu begitu sempurna untuk menikmati setiap jambakan tenaga YZF-R15. Saya seperti berada di sirkuit terbesar di dunia. Membuat saya tak bisa menahan diri untuk memuntir selongsong gas lebih dalam dan dalam lagi. Raungan mesin seperti menjerit hingga batasnya. Anehnya, meski angka speedo meter telah menunjuk 120 kpj, motor seolah tak berlari kencang, seolah memaksa saya untuk melihat indahnya pemandangan di sepanjang jalan itu.

Rancang bangun dan desain R15 oleh para insinyur Yamaha menciptakan produk terbaik di kelasnya. Mesin 150cc, 4 tak, DOHC SOHC, fuel injection, mampu memproduksi tenaga maksimal hingga 16, 59 PS pada 8.500 rpm yang disalurkan ke roda melalui transmisi 6 percepatan. Torsinya mencapai 14,5 Nm pada putaran lebih rendah. Didukung handling terbaik yang dihasilkan dari rangka delta box, velg dan ban, swing arm aluminum dan suspensi monocross, YZF-R15 mampu melesat hingga kecepatan 140 kpj. Speedometer-nya menggabungkan instrumen digital dan analog serta multifungsi karena tersedia beragam indikator yang lengkap dan mudah terlihat.

Desain R15 merepresentasikan DNA R-Series yang tampil sebagai motor supersport sejati. Desainnya itu meliputi fitur-fitur desain body, full fairing, lampu depan ganda, speedometer, lampu belakang, key shutter, split seater, cover knalpot.

Desain bodi pun mengadopsi DNA R-Series yang sporty dengan lampu utama ganda yang tajam (dual furious headlight), bodi belakang runcing dan tajam, fairing aerodinamis yang kekar dan pengendalian yang mantap. Lampu depan ganda R15 sporty dengan fitur AHO (Automatic Headlamp On) di sisi kiri dan lampu jauh di sisi kanan. Lampu belakangnya terinspirasi R6 dengan desain meruncing menggunakan lampu LED.

R15 pun istimewa dengan split seater atau model jok terpisah dengan bahan jok anti slip seperti moge sport kelas dunia, yang membuat tampilan semakin sporty. R15 pun memiliki fairing dual-layer yang dinamis dan aerodinamis, dilengkapi lubang sirkulasi udara agar suhu mesin tetap terjaga.

Tepat melintasi pesisir Pantai Barat Aceh, saya mengandurkan slongsong gas. Hempasan air laut yang memecah diri di tepian dan karang besar, gulungan ombak dari air laut berwarna hijau tosca, membuat saya tak mau terburu-buru melewatinya. Dalam hati sempat terbesit untuk berhenti sejenak dan mengabadikannya melalui kamera dari telepon pintar, tapi saya takut terlalu jauh tertinggal rombongan. Jadi saya hanya berjalan pelan antara 30 – 50 kpj.

Lepas dari pemandangan pantai itu, saya dihadapkan dengan jalan berliku. Tikungan dengan sudut yang lebar seolah mengajak saya untuk melakukan seperti apa yang dilakukan para pembalap MotoGP. Saya yakin, Anda pun pasti akan melakukan hal sama seperti yang saya lakukan saat Anda berada di jalur ini. Dengan penuh keyakinan, throttle kembali saya buka, R15 kembali melesat kencang membelah angin laut yang datang dari arah berlawanan. Jarum speedo meter menunjuk angka 110 kpj, tanpa mengendurkan puntiran gas saya memasuki tikungan dengan sudut lebar itu dengan yakin. Meski lutut saya tak sampai menyentuh aspal, tapi itu cukup menyenangkan karena R15 tak sedikit pun timbul gejala limbung atau goyang berlebih. Roda tetap berada di jalur yang ingin saya lalui.

Keunggulan handling terbaik ini tercita dari kolaborasi rangka delta box, velg & ban, sumbu roda, posisi berkendara, alumunium rear arm, suspensi monocross, double disc brake dan stang racing.

Delta box R15 juga digunakan pada R1 dan R6. Konstruksi delta box kuat dan kokoh serta mengadopsi teknologi MotoGP Yamaha sehingga membuat pengendalian mantap dan stabil saat kecepatan tinggi. Rancangan velg model palang lima yang berdimensi lebar dibalut ban belakang lebar 130/70 membuatnya mencengkeram aspal lebih sempurna dan stabil. Jarak sumbu rodanya yang panjang menjadikan pengendalian lebih stabil saat berkendara dan saat menikung dengan cepat.

Setelah tikungan besar itu, saya dihadapkan oleh jalan menurun dengan tikungan-tikungan kecil. Di sini bukan hanya menuntut performa mesin dan handling terbaik yang handal, tapi kekuatan fisik dan fokus maksimal sangat dibutuhkan. Karena saat keluar tikungan di balik bukit bisa saja ada hewan ternak yang menyebrang. Karena salah satu yang harus diwaspadai saat melewati jalur ini adalah hewan ternak seperti sapi yang sering ada di jalan raya.

Separuh perjalanan dari Banda Aceh menuju Meulaboh saya lalui bersama rombongan Touring Perdana YZF-R15 Jelajah Sumatera dari Aceh ke Medan. Sejenak kami beristirahat untuk makan siang di Lageun, kabupaten Aceh Jaya.

Sambil mengisi perut, kami menikmati hembusan angin dan pemandangan laut yang eksotis. Gemuruh ombak memecah diri di tebing-tebing dan karang besar terdengar keras. Sambil duduk di gubuk menghadap ke laut lepas, sejenak saya dan yang lainnya melepas lelah sambil memandangi pergerakan air yang pandai menari di Lageun. “Boy.. Sekejam apapun seorang pembunuh, pasti akan terdiam dan menikmati pemandangan pantai seperti ini,” ucap Febri Ardani, jurnalis Kompas.com sambil menikmati tarian ombak pantai Lageun.

Dari Lageun perjalanan dilanjutkan menuju Meulaboh selama 2 jam. Di Meulaboh rombongan touring beristirahat di hotel Meuligo di Jl. Iskandar Muda No.35, Meulaboh, Aceh, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Subulussalam, sebuah kota pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil.

Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 2 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 3 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 5 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 10 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 15 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 16 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 33 Touring Yamaha YZF-R15 Aceh - Medan 34

Leave a comment